Pengertian Lean Canvas Model, Template, Contoh Dan Manfaatnya

Dunia Periklanan

Lean Canvas Model

Pada kesempatan kali ini, dunia periklanan akan membahas mengenai Lean Canvas Model, template, contoh, dan manfaatnya.

Dalam dunia bisnis, Lean Canvas Model menjadi sebuah alat yang penting dalam merancang dan mengembangkan model bisnis yang efektif.

Dengan menggunakan Lean Canvas Model, pengusaha dapat mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, memahami pasar, dan merencanakan strategi bisnis dengan lebih baik.

Artikel ini akan menjelaskan secara detail tentang konsep Lean Canvas Model, menyediakan contoh penggunaannya, serta menggali manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan model ini. Mari kita simak lebih lanjut!

Apa Itu Lean Canvas Model

Lean Canvas Model

Merubah ide menjadi rencana merupakan tantangan besar bagi pebisnis. Tak sedikit para pebisnis sulit untuk menuliskan dan mengerjakan ide-ide mereka.

Untuk itu dunia periklanan mencoba menjelaskan secara detail mengenai lean canvas ini.

Lean Canvas model adalah kerangka kerja yang digunakan untuk membantu pengusaha dalam mengembangkan ide bisnis mereka.

Model ini di rancang oleh Ash Maurya dan menggabungkan elemen-elemen dari Business Model Canvas karya Alex Osterwalder dengan prinsip-prinsip Lean Startup.

Lean Canvas model digunakan untuk membantu pengusaha dalam mengembangkan ide bisnis mereka.

Dalam Lean Canvas model, ide bisnis di konseptualisasikan dan di uraikan dalam sembilan bagian yang berbeda.

Apa saja bagian-bagian tersebut berikut penjelasannya di bawah ini :

9 Bagian Komponen Penting Dalam Lean Canvas Model

Sembilan komponen ini memiliki aspek utama penting yang harus di miliki dalam bisnis, berikut penjelasannya.

1. Segmen pelanggan (Customer Segments)

Pertama-tama (Firstly), kita perlu mengidentifikasi segmen pelanggan potensial yang akan menjadi target bisnis kita.

Bagian ini fokus pada mengidentifikasi dan memahami segmen pasar yang berbeda yang akan menjadi target bisnis kita.

Kita perlu mengidentifikasi siapa pelanggan kita, karakteristik apa yang mereka miliki, dan apa kebutuhan atau masalah yang dapat kita selesaikan untuk mereka.

2. Proposisi Nilai (Value Proposition)

Selanjutnya, kita harus merumuskan proposisi nilai yang menarik bagi segmen pelanggan yang telah ditentukan.

Proposisi nilai menjelaskan mengapa pelanggan akan memilih produk atau layanan kita daripada pesaing.

Bagian ini mencakup manfaat unik dan nilai yang ditawarkan oleh bisnis kita, dan bagaimana hal itu memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang lebih baik daripada pesaing.

3. Saluran Distribusi (Channels)

Setelah kita memiliki proposisi nilai yang solid, kita perlu memikirkan bagaimana menyampaikan produk atau layanan tersebut kepada pelanggan.

Bagian ini mencakup saluran distribusi yang akan digunakan untuk menjual produk atau layanan kita kepada pelanggan.

Saluran bisa berupa penjualan langsung, e-commerce, agen, atau distributor. Kita perlu memikirkan bagaimana mencapai pelanggan dengan efisien dan efektif.

4. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationships)

Untuk menjaga pelanggan puas, kita perlu membangun hubungan yang baik dengan mereka.

Bagian ini mencakup strategi yang akan digunakan untuk membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan.

Dalam hal ini bisa termasuk pelayanan pelanggan yang baik, dukungan purna jual, atau program loyalitas pelanggan.

Kita perlu memahami bagaimana pelanggan ingin berinteraksi dengan bisnis kita dan bagaimana kita dapat memberikan pengalaman yang baik kepada mereka.

5. Pendapatan (Revenue Streams)

Berikutnya, kita perlu memikirkan bagaimana mendapatkan pendapatan dari bisnis kita.

Bagian ini mencakup jenis-jenis pendapatan yang akan dihasilkan oleh bisnis kita. Ini bisa termasuk penjualan produk, biaya langganan, iklan, atau layanan berlangganan.

Kita perlu memikirkan model pendapatan yang paling cocok untuk bisnis kita dan bagaimana kita akan mendapatkan uang dari pelanggan.

6. Sumber Daya Kunci (Key Resources)

Kita juga perlu memikirkan sumber daya apa yang diperlukan untuk menjalankan bisnis kita.

Bagian ini mencakup sumber daya yang di butuhkan untuk menjalankan bisnis kita. Ini bisa termasuk aset fisik seperti peralatan atau fasilitas, sumber daya manusia, kapasitas produksi, atau keahlian khusus.

Kita perlu mengidentifikasi sumber daya kunci yang di perlukan untuk kesuksesan bisnis kita.

7. Kegiatan Kunci (Key Activities)

Selanjutnya , kita perlu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kunci yang harus dilakukan untuk menjalankan bisnis kita.

Bagian ini mencakup kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam operasional bisnis kita. Ini bisa termasuk produksi, pemasaran, pengiriman, atau pengembangan produk.

Kita perlu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang paling penting untuk kesuksesan bisnis kita dan cara kita akan melakukannya secara efisien.

8. Mitra Kunci (Key Partners)

Untuk mencapai tujuan bisnis kita, kita mungkin perlu bekerjasama dengan mitra bisnis.

Bagian ini mencakup mitra bisnis yang akan berkolaborasi dengan kita untuk mencapai tujuan bisnis.

Dalam hal ini bisa termasuk mitra produksi, mitra distribusi, atau mitra pemasaran.

Kita perlu mengidentifikasi mitra penting yang bisa membantu kita meningkatkan efisiensi atau memperluas jangkauan bisnis kita.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

Terakhir , kita perlu mempertimbangkan struktur biaya dalam menjalankan bisnis kita.

Bagian ini mencakup semua biaya yang terkait dengan operasional bisnis kita. Ini bisa termasuk biaya produksi, biaya pemasaran, biaya distribusi, atau biaya administrasi.

Kita perlu memahami bagaimana biaya tersebut akan mempengaruhi profitabilitas bisnis kita dan mencoba untuk mengelola biaya-biaya tersebut dengan efisien.

Lean Canvas Model adalah kerangka kerja yang membantu perencanaan bisnis dengan menggambarkan elemen-elemen kunci dari bisnis dalam sembilan bagian yang saling terhubung.

Dalam proses pengembangan Lean Canvas model, pengusaha dapat merumuskan dan menguji hipotesis mereka dengan cepat melalui eksperimen dan feedback dari pelanggan.

Manfaat Lean Canvas Model Bagi Pebisnis

Ada beberapa manfaat lean canvas model yang dapat jadi pertimbangan untuk kamu gunakan sebagai pengelola  ide menjadi sebuah rencana. Adapun antara lain :

Model ini bermanfaat dalam beberapa cara, antara lain:

Beberapa Fungsi Lean Canvas

1. Memfokuskan perhatian pada pelanggan:

Pertama, Dalam Lean Canvas Model, segmen pelanggan menjadi prioritas pertama. Dalam hal Ini membantu bisnis untuk memahami dengan lebih baik siapa target pasar mereka dan apa yang sesungguhnya di butuhkan oleh pelanggan tersebut.

2. Mengidentifikasi proposisi nilai yang kuat:

Kedua, Dengan memahami kebutuhan dan masalah pelanggan, bisnis dapat merumuskan proposisi nilai yang menarik dan unik. Dalam hal Ini juga membantu membentuk dasar nilai bisnis dan membuatnya berbeda dari pesaing.

3. Memperkuat saluran distribusi:

Selantnya, dalam Lean Canvas Model, saluran distribusi menjadi fokus penting. Dengan memikirkan saluran yang efisien dan efektif, bisnis dapat memastikan produk atau layanan mereka tersedia bagi pelanggan secara tepat waktu dan dengan biaya yang efisien.

4. Membangun hubungan pelanggan yang kokoh:

Keempat, Lean Canvas Model juga menekankan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan. Dengan mempertimbangkan strategi hubungan pelanggan yang tepat, bisnis dapat memastikan bahwa pelanggan tetap puas dan loyal.

5. Mempertimbangkan pendapatan yang beragam:

Kemudian, Dalam Lean Canvas Model, bisnis perlu memikirkan berbagai sumber pendapatan. Dengan merancang model pendapatan yang beragam, bisnis dapat mengoptimalkan potensi pendapatan mereka dan mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendapatan.

6. Mengelola sumber daya dengan efisien:

Selanjutnya, Dengan mengidentifikasi sumber daya kunci yang di perlukan, bisnis dapat mengalokasikannya dengan lebih efisien dan efektif. Ini membantu bisnis mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.

7. Mengidentifikasi kegiatan (key activities ) yang penting:

Mengidentifikasi kegiatan kunci membantu bisnis untuk fokus pada tindakan-tindakan yang penting untuk keberhasilan mereka.

Dalam hal ini. dengan memprioritaskan kegiatan yang memiliki dampak signifikan, bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menghindari penggunaan sumber daya yang sia-sia.

8. Membentuk kemitraan yang strategis:

Dalam Lean Canvas Model, bisnis perlu mempertimbangkan kemitraan yang dapat membantu mereka mencapai tujuan bisnis. Dengan membangun kemitraan yang kuat, bisnis dapat mendapatkan akses ke sumber daya, pasar, atau keahlian yang dapat meningkatkan daya saing mereka.

9. Mengelola struktur biaya dengan bijak:

Dengan memahami struktur biaya yang terkait dengan bisnis, bisnis dapat mengelola pengeluaran mereka dengan lebih bijak. Ini membantu bisnis untuk mengontrol biaya mereka dan meningkatkan profitabilitas.

Template Lean Canvas Model Dan Contoh

Di bawah ini merupakan template lean canvas yang dapat kamu gunakan

template lean canvas model

Secara keseluruhan, Lean Canvas Model adalah alat yang berguna dalam perencanaan bisnis karena membantu bisnis untuk memfokuskan perhatian pada aspek-aspek penting dan mengidentifikasi peluang serta tantangan yang dapat mempengaruhi kesuksesan bisnis.

Dengan demikian, Dalam hal ini Lean Canvas membantu pengusaha untuk mengurangi risiko dan mempercepat proses pengembangan bisnis mereka.

Banyak juga yang mengira bahwa model ini sama dengan bisnis model canvas ( BMC ). Padahal ada beberapa perbedaan yang mendasar terhadap dua jenis model ini.

Apa saja perbedaannya, kamu bisa klik artikel di bawah ini ya.

Perbedaan Lean Canvas dan BMC Yang Harus Kamu Ketahui

Itu lah artikel mengenai pengertian Lean Canvas Model, Template, Contoh Dan Manfaatnya yang dapat dunia periklanan ulas.

Semoga menjadi manfaat buat kita semua.

Bagikan:

Ads - After Post Image

Tinggalkan komentar