Strategi Pemasaran Paling Efektif Pada Masa Sekarang

Dunia Periklanan

Strategi Pemasaran

Dalam era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang pesat, strategi pemasaran menjadi kunci utama bagi kesuksesan suatu bisnis.

Tanpa strategi yang tepat, produk atau jasa yang ditawarkan mungkin tenggelam dalam kerumitan pasar yang semakin kompetitif.

Oleh karena itu, para pemasar perlu mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk memastikan visibilitas dan kesuksesan bisnis mereka.

Dalam artikel ini, dunia periklanan akan membahas berbagai aspek strategi pemasaran yang paling efektif pada masa sekarang, dengan fokus pada pendekatan terpadu dan penerapan konsep 4P dalam pemasaran.

Apa Itu Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan rencana menyeluruh yang dirancang untuk mengarahkan upaya pemasaran suatu bisnis.

Konteks bisnis yang dinamis dan perubahan perilaku konsumen menuntut pemasar untuk terus berinovasi dalam mengembangkan strategi yang relevan.

Saat ini, strategi pemasaran tidak lagi hanya tentang promosi produk, namun juga melibatkan pemahaman mendalam tentang tujuan bisnis dan kebutuhan konsumen.

Konsep Strategi Pemasaran Menurut Para Ahli

Menurut para ahli pemasaran, strategi pemasaran merupakan pendekatan terencana untuk mencapai tujuan pemasaran.

Philip Kotler, salah satu pakar pemasaran terkemuka, menggambarkan strategi pemasaran sebagai langkah-langkah yang dirancang untuk mencapai segmentasi pasar yang tepat dan menghadirkan nilai kepada konsumen.

Dalam konteks ini, strategi pemasaran juga melibatkan identifikasi sasaran pasar yang sesuai dan diferensiasi produk atau jasa dari pesaing.

Tujuan Strategi Pemasaran

Tujuan strategi pemasaran mencakup berbagai hal, seperti peningkatan penjualan, awareness merek yang lebih besar, dan pengembangan pangsa pasar.

Namun, tujuan utama strategi pemasaran adalah menciptakan nilai bagi konsumen. Dengan memahami secara mendalam kebutuhan dan keinginan konsumen, strategi pemasaran dapat difokuskan pada penyampaian solusi yang relevan dan bernilai.

Strategi Pemasaran Terpadu: Menggabungkan Tradisional dan Digital

Strategi pemasaran paling efektif saat ini melibatkan pendekatan terpadu antara pemasaran tradisional dan digital.

Meskipun media digital telah mendominasi, pemasaran tradisional seperti iklan di media cetak, radio, dan televisi tetap memiliki tempatnya.

Namun, kombinasi dengan media digital seperti media sosial, situs web, dan kampanye email dapat meningkatkan jangkauan dan interaksi dengan konsumen.

Strategi Pemasaran 4P: Produk, Harga, Promosi, dan Tempat

Konsep 4P dalam pemasaran, yang merujuk pada Produk, Harga, Promosi, dan Tempat, tetap relevan dalam pengembangan strategi pemasaran yang efektif.

1. Produk ( Product ):

Contoh strategi pemasaran produk adalah pengembangan produk inovatif yang memenuhi kebutuhan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Kotler, produk harus memiliki nilai tambah dan membedakan diri dari pesaing. Misalnya, Apple sukses dengan strategi pemasaran produknya yang berfokus pada desain unik dan pengalaman pengguna yang luar biasa.

2. Harga ( Price ):

Penentuan harga yang tepat merupakan aspek penting dalam strategi pemasaran. Tujuan utamanya adalah menciptakan persepsi nilai yang sesuai dengan harga yang ditawarkan. Contoh strategi pemasaran harga adalah pendekatan penetapan harga premium seperti yang dilakukan oleh merek-merek mewah seperti Rolex, yang memanfaatkan citra eksklusifnya.

3. Promosi ( Promotion ):

Promosi melibatkan berbagai aktivitas untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Strategi promosi dapat mencakup iklan, promosi penjualan, konten digital, dan kehadiran media sosial. Contoh strategi pemasaran promosi adalah kampanye iklan berkesan seperti kampanye “Share a Coke” oleh Coca-Cola.

4. Tempat ( Place ):

Menentukan saluran distribusi yang tepat untuk produk atau jasa adalah bagian penting dari strategi pemasaran. Konsumen harus dapat dengan mudah mengakses produk tersebut. Contoh strategi pemasaran tempat adalah kehadiran toko fisik dan online yang memudahkan konsumen untuk membeli produk.

Contoh Strategi Pemasaran Apple

Salah satu contoh nyata dari penerapan strategi pemasaran yang sukses adalah Apple Inc. Melalui pendekatan 4P yang terpadu, Apple telah menciptakan ekosistem produk yang sangat diminati oleh konsumen.

Produk-produk inovatif seperti iPhone, MacBook, dan iPad telah memenuhi kebutuhan konsumen akan teknologi canggih dan desain yang elegan.

Harga yang lebih tinggi dari pesaing tidak menghambat kesuksesan mereka karena citra merek yang kuat dan nilai yang dihasilkan.

Kampanye promosi yang kreatif dan minimalis, bersama dengan tempat-tempat distribusi yang strategis seperti toko fisik dan daring, semakin memperkuat dominasi Apple di pasaran.

Strategi pemasaran merupakan inti dari keberhasilan bisnis dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat.

Dengan memahami konsep strategi pemasaran, termasuk 4P, serta mengadopsi pendekatan terpadu antara pemasaran tradisional dan digital, perusahaan dapat menciptakan nilai yang relevan bagi konsumen. Contoh strategi pemasaran produk, tujuan strategi pemasaran, serta pandangan para ahli pemasaran semakin menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang holistik dan berfokus pada konsumen dalam mengembangkan strategi pemasaran yang paling efektif pada masa sekarang.

Pentingnya Adaptasi dan Analisis Berkelanjutan

Dalam dunia pemasaran yang terus berubah, strategi pemasaran yang efektif tidaklah statis. Perusahaan perlu terus beradaptasi dengan perkembangan tren pasar, perilaku konsumen, dan perkembangan teknologi.

Penting untuk selalu melakukan analisis yang mendalam terhadap kinerja strategi pemasaran yang ada dan memperbarui strategi berdasarkan hasil analisis tersebut.

Strategi Pemasaran Digital: Menjangkau Audiens Lebih Luas

Salah satu aspek penting dari strategi pemasaran paling efektif saat ini adalah penerapan strategi pemasaran digital. Internet telah mengubah cara konsumen mencari informasi, berinteraksi, dan berbelanja.

Dalam konteks ini, perusahaan perlu merangkul dunia digital untuk memperluas jangkauan dan membangun koneksi dengan konsumen.

Strategi pemasaran digital melibatkan berbagai pendekatan, seperti pemanfaatan media sosial, SEO (Search Engine Optimization), kampanye iklan online, dan konten pemasaran.

Melalui media sosial, perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan konsumen, membangun hubungan yang lebih personal, dan mendapatkan wawasan berharga tentang preferensi mereka. SEO memungkinkan perusahaan untuk muncul di hasil pencarian atas ketika konsumen mencari produk atau jasa terkait.

Kampanye iklan online, seperti iklan Google Ads atau iklan media sosial, dapat secara efektif menargetkan audiens yang tepat berdasarkan demografi, minat, dan perilaku.

Personalisasi Konten: Membangun Koneksi Lebih Dalam

Dalam era digital, konsumen cenderung merespons lebih positif terhadap konten yang dipersonalisasi. Strategi pemasaran yang mengadopsi pendekatan ini dapat menciptakan koneksi yang lebih dalam antara perusahaan dan konsumen. Misalnya, strategi email marketing yang mengirimkan konten yang relevan berdasarkan preferensi dan perilaku konsumen dapat meningkatkan tingkat keterlibatan.

Personalisasi konten juga dapat diterapkan melalui rekomendasi produk atau layanan yang didasarkan pada perilaku belanja sebelumnya. Amazon, sebagai contoh, telah berhasil memanfaatkan personalisasi konten untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan riwayat belanja dan minat konsumen.

Inovasi Berkelanjutan: Mempertahankan Daya Saing

Strategi pemasaran paling efektif pada masa sekarang juga harus mencakup inovasi yang berkelanjutan. Perubahan konstan dalam teknologi dan tren konsumen menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dalam produk, layanan, dan cara pemasaran. Mengadopsi pendekatan inovatif dapat membantu perusahaan mempertahankan daya saing dan tetap relevan di mata konsumen.

Contoh strategi pemasaran inovatif adalah pengembangan produk yang berfokus pada solusi untuk masalah yang mungkin belum diidentifikasi oleh konsumen.

Apple Watch, misalnya, muncul dengan konsep perangkat wearable yang lebih dari sekadar jam tangan, tetapi juga sebagai alat kesehatan yang dapat memantau detak jantung dan aktivitas fisik. Keputusan inovatif ini tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen yang ada, tetapi juga menciptakan kebutuhan baru yang menggerakkan penjualan.

Harusnya Strategi Pemasaran Disusun Berdasarkan Kebutuhan Pasar

Strategi pemasaran terus sih pembahasannya, pusing deh !!!

Sebenarnya, karena masih banyak teman pelaku bisnis kecil atau UMKM yang masih menjalankan bisnis dengan cara suka-suka ataupun ikut-ikutan, sebab ini lah yang membuat saya ingin terus membahas ini.

Padahal kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk memperluas pasar atau penjualan, harusnya kita lakukan dengan strategi yang apik dan tepat sasaran.

Bahkan ada beberapa teman pelaku umkm yang sudah memiliki produk atau brand , kewalahan memasarkan produknya. Akan tetapi berhasil memasarkan produk temannya.

Mengapa demikian ? karena dalam memasarkan produk, banyak pelaku umkm tidak menentukan cara berdasarkan kemauan pasar. Yah tepatnya strategi nya suka-suka atau ikut-ikutan kawan.

Analisis dasar yang saya gunakan untuk mengetahui kebutuhan pasar dengan melakukan riset. Dengan ini kamu jadi tau arah strategi pemasaran produk kamu untuk menggunakan metode apa .

Atau kamu bisa membaca ulang artikel tentang strategi pemasaran produk makanan, kerajinan, barang dan jasa.

Pada umumnya kita  membangun bisnis secara otodidak.  Bermula dari berdagang kecil-kecilan sampai punya gairah untuk menciptakan produk sendiri. Ya kan ?

Sulitnya, kita sudah banyak dicekoki dengan materi-materi tentang strategi pemasaran secara akademis.

Baik itu kita dapat dari google, mengikuti seminar bisnis, bahkan mengikuti pelatihan khusus coaching bisnis.

Tidak salah kamu mencari informasi tersebut. Masalahnya adalah apa yang ditawarkan dan diajarkan dari materi tersebut tidak kamu jalankan.

Setahun berjalan kita terlalu semangat dan bangga dengan brand atau produk kita sendiri. Akhirnya lambat laun kita tersadar dengan apa yang kita raih tidak sesuai harapan.

Berikut beberapa kesalahan yang kita lakukan dalam membuat strategi pemasaran :

Kesalahan menyusun strategi pemasaran

Beberapa Kesalahan Yang Kita Buat Dalam Menyusun Strategi Pemasaran.

Ada beberapa asumsi yang sering kita lakukan tanpa sadar.

“Kok omset penjualan segini-gini aja ya ?, padahal saya sudah melakukan strategi pemasaran produk sesuai dengan arahan coaching bisnis tersebut.” Pasti kamu pernah terpikir seperti itu.

Atau kamu juga pernah berasumsi “oh omset penjualanku menurun, karena kondisi ekonomi masyarakat yang lagi sulit !”.

Bahkan ada juga yang berkata seperti ini ” Yah namanya bisnis, penjualan pasti ada naik turunnya ! ”

Ya, kebanyakan dari kita sering membela diri dengan asumsi-asumsi seperti itu saat penjualan kita lagi menungkik tajam.

Padahal saat kamu berasumsi seperti itu, harusnya kamu sudah tersadar bahwasannya ada yang salah dari strategi pemasaran yang kamu lakukan.

Kalau ini kamu biarkan sambil menunggu keajaiban, saya pastikan usahamu akan tinggal kenangan saja.

Kamu Belum Melakukan Analisa Kondisi Produk Atau Brand Lebih Serius

Saya masih sering melakukan analisa kondisi produk dalam menjalankan usaha atau bisnis saya. Biasanya akan saya lakukan per triwulan, untuk mereview kondisi pasar terhadap brand saya.

Kita tidak begitu serius dalam menyusun strategi itu, yang kita lakukan cuma gimana caranya yang penting laku aja produk yang kita jual.

Tak sedikit barang yang kita jual tidak mendapati repeat order. Bahkan kita memiliki konsumen pun yang itu-itu saja. Paling tidak ada teman yang jadi penyelamat untuk membeli produk kita.

Yuk kita ulang strategi apa yang kita pakai untuk menganalisa kondisi produk ?

Analisis Swot masih menjadi primadona buat saya  untuk menentukan strategi pemasaran.  Saat saya membuat analisis ini juga bukan dengan asumsi, akan tetapi  dari data kondisi pasar produk saya selama per triwulan.

Yuk kita bedah !

Strengths ( Kekuatan )

Kalau kamu cari maksud dari strength ini, pasti akan membuat kita jadi tambah bingung.

Sederhananya begini. Kekuatan yang dimaksud disini adalah untuk membuka atau mengulas kekuatan produk kamu dalam merebut hati pasar dibanding dengan produk kompetitor sejenis atau yang menyerupai.

Apa saja data yang kita kumpuli :

  1. Kemampuan internal ( Termasuk Produksi )
  2. Sumber daya manusia ( Karyawan )
  3. Kualitas Produk
  4. Pelayanan

Ke 4 hal diatas sebagai pondasi awal yang harus kita riset untuk mengukur kekuatan yang kita miliki dibanding kompetitor.

Weakness ( Kelemahan )

Kita harus jujur terhadap bisnis kita. Apa saja kelemahan bisnis kamu juga harus dicatat.

Data data apa saja yang kita kumpuli ?

Untuk kategori ini adalah kelemahan dari :

  1. Kemampuan Internal
  2. Karyawan atau SDM
  3. Kualitas produk
  4. Pelayanan

Semua itu harus kamu kumpuli sejujur-jujurnya.

Oppurtunity ( Peluang )

Di kategori ini adalah faktor atau tren yang didapat dari kondisi eksternal ( Calon ataupun Konsumen itu sendiri  )

Data yang saya kumpuli adalah jawaban dari kekuatan dan kelemahan itu agar menjadi peluang.

Diantaranya :

  1. Dengan kelebihan dan kekurangan kemampuan internal peluangnya apa dan dimana ?
  2. Dengan sdm yang saya miliki peluangnya apa ? ( biasa saya pakai untuk proses alur kerja organisasi bisnis )
  3. Kualitas produk baik kekuatan dan kelemahannya, kamu harus bisa melihat peluangnya ke arah mana.
  4. Nah yang terakhir dari pelayanan. Disini kamu bisa melihat tren pembelian dari konsumen, Serta kamu juga harus bisa melihat peluang ini.
  5. Bisa juga kamu tambahi peluang-peluang yang lain untuk produk kamu. Dan kamu Ingat ya, jangan asumsi dalam melihat peluang !

Ancaman ( Threath ).

Ancaman yang dimaksud disini bukan hanya terkait kondisi eksternal saja, akan tetapi juga ancaman dari kondisi internal.

Induk dari pengumpulan data nya tetap saya pakai dengan 4 point-point di atas.

  1. Ancaman dari Kemampuan Internal kita miliki, Misalkan : Alat produksi yang kecil, gudang produksi dll.
  2. Dari SDM atau karyawan yang kita miliki ,Misalkan : Jika ada yang resign, atau yang melakukan kecurangan.
  3. Akibat dari kualitas produk yang kita miliki, Misalkan : Terkait dengan produk kompetitor, tren pasar, masalah harga, lokasi penjualan barang, Dan sebagainya.
  4. Yang terakhir adalah akibat atau ancaman dari pelayanan produk kita, Misalkan : tidak mampu memanjakan konsumen, tidak menampung keluhan konsumen dll.

Itulah analisa kondisi produk yang harus kamu kumpuli terlebih dahulu, agar kamu tidak melakukan kesalahan dalam perjalanan mengembangkan bisnis.

Kamu Tidak Menjalankan Penerapan Strategi Pemasaran Dengan Semestinya.

Iya, seperti yang saya ulas di atas. Kita menjalankan strategi itu hanya karena ikut-ikutan kawan. Karena kawan berhasil dengan produk yang dipasarkannya, lantas kita meniru dia.

Walaupun sama jenis atau kategori produk yang kita temui, yakinlah cukup banyak perbedaan yang kamu dapati kalau kamu detail dalam melihat itu.

Karena buat saya masing-masing produk memiliki kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman yang berbeda-beda. Bahkan menjalankan strategi pemasarannya juga pasti berbeda-beda.

Apa saja penerapan strategi pemasaran yang sering kamu abaikan ?

Yuk berikut saya rangkum !

Mengelompokkan Segmentasi Pasar

Apa lagi segmentasi pasar itu ? atau bagaimana menentukan segmentasi pasar itu ?

Sebenernya saya mau mengulas lebih panjang tentang ini, mungkin di artikel selanjutnya saja, ya !

Intinya adalah pengelompokkan konsumen berdasarkan kebutuhan, SES socio economic status ( strata status ekonomi ) konsumen, sampai juga ke perilaku dan demografi nya.

Misalkan ya, penentuan segmentasi pasar

  1. Gender, tentukan target pasar kamu pria/ wanita atau anak-anak.
  2. SES, kamu tentukan juga strata sosial nya masuk kalangan atau kelas apa A,B,C
  3. Perilaku, kamu juga harus tau perilaku calon konsumen kamu, bagaimana perilaku dia dalam mengambil keputusan untuk pembelian, misalkan, banyak tanya, banyak tawar, atau berperilaku sombong.
  4. Demografi, terkait ini juga kamu harus bisa mengelompokkan, demografi nya seperti apa ? misalkan: daerah pegunungan, laut, atau pedesaan dan perkotaan. Dengan itu kamu jadi bisa tau psikologi masyarakat tersebut seperti apa.

Ke 2 yang tidak kamu lakukan

Menetapkan Target Pasar atau Konsumen

Bagaimana mau tetapkan target pasar, penentuan segmentasi nya aja belum dijalankan.

Tau gak, kalau kamu tidak melakukan ini, strategi kamu serampangan, banyak menghabiskan biaya, waktu dan lainnya.

Misalkan ini kita bicara dari segi penjualan.

“Kamu memiliki produk cemilan dengan harga sebungkusnya 25.000/250gr dan bisa dinikmati berbagai gender. Kalau kamu paksakan produk ini dipasarkan di ses C dengan demografi yang sudah ditentukan. Saya pastikan produk kamu tidak banyak yang beli.”

Terus Bagaimana agar bisa laku ? Mungkin saya akan memversifikasi produknya dengan kemasan yang lebih kecil, agar bisa laku. Itu salah satu contoh strategi pemasaran produk secara sederhana.

Yang ke 3 tidak kamu lakukan

Membentuk Perbedaan dan memberikan alasan untuk membeli produk

Maksudnya begini. Tidak mungkin cuma jenis produk kita yang beredar di pasar. Pasti ada produk sejenis yang menjadi kompetitor kita.

Kalau kamu tidak membentuk difrensiasi atau perbedaan serta memberikan alasan untuk mereka membeli, maka produk kamu akan habis di babat oleh kompetitor yang memiliki sistem yang lebih baik.

Contoh Kinder Joy, tau kan ? Kalo dia hanya menjual coklat, pasti produknya gak setenar ini. Ada alasan yang membuat konsumen untuk membeli produk ini. Iya, ada mainan di dalam nya, yang menjadi alasan  konsumen untuk membeli produk ini.

Yang terakhir, kesalahan kita lakukan dalam menyusun  strategi pemasaran

Tidak Menjalankan Strategi Bauran Pemasaran

Kalau ditanya ada yang tidak tau bauran pemasaran ? Marketing mix ?. Saya yakin pasti semuanya tau maksud dan arti dari kata tersebut.

Persoalannya adalah kamu sudah tau tapi tidak menjalankannya. Atau memang sudah tau, akan tetapi tidak tau menyusunnya.

Oke, bauran promosi atau marketing mix yang kita kenal dengan 4p atau sekarang 7p, bukan di temukan atau di buat berdasarkan asumsi para ahli-ahli itu.

Strategi ini memang di temukan berdasarkan riset pasar dengan mengambil sampling dari produk-produk yang berhasil di pasaran. Lantas kita menganggap ini hal yang biasa aja.

Di bauran pemasaran atau marketing mix, ada kategori promosi di dalamnya.

Untuk menentukan strategi promosi ini, kamu harus melakukan analisis kondisi pasar, menerapkan strategi pemasaran dengan menentukan segmentasi pasar, target pasar.

Misalkan target pasar kamu adalah wanita, ses B+, wanita karir. Kamu harus melakukan promosi dengan bahasa-bahasa atau desain yang mewakili target kamu.

Jadi tidak sembarangan perihal pemilihan warna, copywriting dan sebagainya.

Nah biasanya ini dikelompokkan kedalam Integrated Marketing Communication atau komunikasi pemasaran terpadu yang biasa disebut IMC.

Apa itu IMC ?

Komunikasi Pemasaran Terpadu

Kamu Bisa Baca disini : Komunikasi Pemasaran Terpadu Dalam Periklanan Dan Promosi

Jadi, saran saya kalau bisnis atau produk kamu sedang mengalami penurunan penjualan, coba di riset ulang strategi pemasaran yang telah kamu buat.

Setelah kamu susun ulang dari kesalahan di atas, coba kamu mulai lagi dari :

  1. Buat rencana kerja ( Plan Bussiness )
  2. Tentukan target per tahun, target perbulan, hingga target per minggu.
  3. Review per triwulan
  4. Hasil review , kamu perbaiki atau tambahi dengan strategi yang lain.

Setelah melihat kesalahan-kesalahan di atas, harusnya strategi pemasaran di susun berdasarkan kebutuhan pasar. Bukan kamu susun dengan asal-asalan atau ikut-ikutan.

Dalam dunia pemasaran yang terus berubah, strategi pemasaran paling efektif pada masa sekarang melibatkan pendekatan yang holistik dan adaptif.

Melalui penerapan konsep 4P dalam pemasaran, pendekatan terpadu antara pemasaran tradisional dan digital, serta fokus pada inovasi dan personalisasi konten, perusahaan dapat menciptakan koneksi yang kuat dengan konsumen dan mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

Contoh strategi pemasaran produk yang telah berhasil, tujuan strategi pemasaran yang mencakup penciptaan nilai bagi konsumen, serta pandangan dari para ahli pemasaran semuanya menggambarkan pentingnya mengembangkan pendekatan yang berorientasi pada konsumen dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.

Dengan terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi, serta melakukan analisis berkelanjutan terhadap kinerja strategi, perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan.

Demikian artikel kali ini, Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan:

Ads - After Post Image

Tinggalkan komentar